LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
Disusun
Oleh :
Agus
Ardianto 14011064
Wayan
Kiki 14011008
Rusmini
14011028
Kason
Wakerkwa 14011018
Jarmadi
14011050
Senin,
18 Januari 2016
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
anugerahNya kepada kita semua. Terima kasih kita sampaikan kepada dosen
pengampu, teman-teman, dan semua pihak yang telah membantu melancarkan pembuatan Laporan
Praktikum Agroklimatologi Acara III. Penyajian dan Interpretasi data
Meteorologi.
Pembuatan
Laporan
Praktikum Agroklimatologi merupakan salah satu tugas mahasiswa setelah melaksanakan Praktikum Agroklimatologi
di
Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Banyak hal yang kami peroleh
setelah melaksanakan kegiatan tersebut. Hal-hal yang kami peroleh tersebut
dapat kami jadikan bahan dalam menyusun Laporan ini. Jadi Laporan
Praktikum
ini didasarkan atas pengalaman dan hal-hal yang kami alami selama melakukan Praktikum Agroklimatologi
Pengukuran Curah Hujan.
Dibutuhkan
kerjasama untuk menyusun Laporan ini. Kerjasama juga dibutuhkan dalam
menentukan terselesaikannya Laporan yang dibuat. Oleh karena itu kami berusaha
menggalang kerjasama dengan semua pihak untuk kelancaran dan keberhasilan
pembuatan Laporan
ini. Selain itu, kami juga mendapat beberapa kendala saat Praktikum maupun pada waktu penyusunan Laporan. Tetapi kami terus berusaha untuk
menghadapi segala rintangan dan kendala yang ada.
Selain itu, kami juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang
dapat kami jadikan koreksi dalam pembuatan Laporam ini. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan dengan sebaik mungkin sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan
dan sesuai keinginan.
Yogyakarta, Januari 2016
Penulis,
DAFTAR
ISI
halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................... iii
LAMPIRAN...................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar
Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan
Praktikum..................................................................... 2
II. TINJAUAN
PUSTAKA............................................................... 3
A. Hidrologi.................................................................................. 3
B. Kebutuhan
air bagi Tanaman................................................... 4
C. Alat
Pengukur Curah Hujan..................................................... 4
D. Curah
Hujan............................................................................. 5
E. Sifat
Hujan............................................................................... 6
F. Normal
curah hujan................................................................. 6
G. Evaporasi................................................................................. 7
III. METODOLOGI........................................................................... 8
A. Waktu
dan Tempat.................................................................. 8
B. Bahan
Dan Alat....................................................................... 8
C. Cara
Kerja................................................................................ 8
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN.................................................... 10
A. Hasil
Praktikum....................................................................... 10
B. Pembahasan............................................................................. 11
V. KESIMPULAN............................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 14
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hujan merupakan satu bentuk
presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat
(misalnya salju dan hujan es) atau aerosol seperti embun dan kabut). Hujan
terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua
air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui
udara kering. Hujan jenis ini disebut virga.
Hujan memainkan peran penting
dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut mnguap, berubah menjadi awan,
terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya
kambali ke laut melalui sungai untuk menanggulangi daur ulang itu semua.
Jumlah air hujan di ukur
menggunakan pengukur hujan atau omborometer. Ia dinyatakan sebagai kedalaman
air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0,25mm. Satuan
curah hujan menurt SI adalah millimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter
per meter persegi.
Air hujan sering digambarkan
sebagai berbentuk “lonjong”, lebar di bawah dan menciut di atas, tetapi ini
tidaklah tepat. Air hujan kecil hampi bulat. Air hujan yang besar menjadi
semakin leper, seperti roti hamburger; air hujan yang lebih besar berbentuk
payung terjun. Air hujan yang besar jatuh lebih cepat di banding air hujan yang
lebih kecil.
Biasanya hujan memiliki kadar
asam pH 6. Airhujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam. Banyak orang
yang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujan dianggap wangi atau
menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak atsiri yang di
produksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian di
lepas ke udara pada saat hujan.
Jenis-jenis hujan berdasarkan
terjadinya: hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi kerena udara panas yang
naik disetai dengan angin berputar. Hujan zenihal, yaitu hujan yang sering
terjadi di daerah sekitar ekuator akibat pertemuan angin pasat timur laut
dengan air pasat tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk
gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan
turunlah hujan. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi keren angin yang
menagandung uap air bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan,
suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di
sekitar pegunungan. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara
yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara
kedua massa itu disebut sebagai bidang front karena lebih berat massa udara
dingin lebih berada dibawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi
hujan lebat yang disebut hujan frontal.hujan muson atau hujan musiman, yaitu
hujan yang terjai karena angun musim (angin muson). Penyebab terjadinya angin
muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan matahari antara garis balik
utara dan garis balik selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan oktober
sampai april. Sementara di kawasan asia timur terjadi bulan mei sampai agustus.
Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.
Jenis-jenis hujan berdasarkan
ukuran butirnya: huajn gerimis/drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5mm.
Hujan salju terdiri dari Kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0o
celsisus. Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan
yang suhunya dibawah 0o celsisus. Hujan deras/rain,curahan air yang turun dari
awan dengan suhu diatas 0o celsisus dengan diemeter 7 mm.
B.
Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dari Praktikum Agroklimatologi
Acara III. Penyajian dan Interpretasi data Meteorologi ( Curah Hujan ) adalah
sebagai berikut :
1.
Melatih Mahasiswa dalam menganalisis data meteorologi.
2.
Melatih Mahasiswa agar dapat menggunakan dan memahami cara
kerja dari alat pengukur curah hujan.
3.
Melatih Mahasiswa agar dapat memahami Pengaruh curah hujan
terhadap lingkungan ( bagi pertanian ).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang
berkaitan dengan air di bumi, terjadinya peredaran dan agihannya, sifat-sifat
kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan
makhluk hidup (internatial Glossary of hidrology, 1974) [EsinSeyhan,1990].
Karena perkembangan yang ada maka ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu
yang mempelajari siklus air. Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu yang
mempelajari: presipitsai (precipitation), evaporasi (evaporation), aliran
permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun water). Pada prisipnya,
jumlah air di ala mini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus
hidrologi”. Siklus hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air
diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut.
Hujan jatuh ke bumi
baik langsung maupun melalui media misalnya ,melalui tanaman (vegetasi). Di
bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara. Pada retensi (tempat
penyimpanan) air akan menetap untuk beberapa waktu. Retensi dapat berupa
retensi alam seperti daerah-daerah cekungan,danau tempat-tempat yang
rendah,dll. Maupun reteni buatan seperti tampungan, sumur, embung, waduk,dll.
Secara gravitasi
(alami) air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah, sampai ke
daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut.aliran ini disebut aliran
permukaan tanah karena bergerak di atas permukaan tanah. Aliran ini biasanya
akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke system jaringan
sungai, system danau atau waduk. Dalam system sungai aliran mengalir mulai dari
sistem sungai kecik ke system sungai besar dan akhirnya menuju mulut sungai
atau sering disebut estuary yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.
Air hujan sebagian
mengalir meresap ke dalam kedalam tanah atau yang sering disebut dengan
infiltrasi, dan bergerak terus kebawah. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian
menguap (evaporasi dan transpirasi) dan membentuk uap air. Sebagian lagi
mengalir masuk kedalam tanah (infiltrasi, perkolasi, kapiler). Air tanah
adalah air yang bergerak didalam tanah yang terdapat didalam ruang-ruang antara
butir-butir tanah dan di dalam retak-retak dari batuan. Dahulu disebut air
lapisan dan yang terakhir disebut air celah (fissure water). Aliran air tanah
dapat dibedakan menjadi aliran tanah dangkal, aliran tanah antara dan aliran
dasar (base flow). Disebut aliran dasar karena aliran ini merupakan aliran yang
mengisi system jaringan sungai. Hal ini dapat dilihat pada musim kemarau,
ketika hujan tidak turun untuk beberapa waktu, pada suatu system sungai
tertentu aliran masih tetap dan kontinyu. Sebagian air yang tersimpan sebagai
air tanah (groundwater) yang akan keluar ke permukaan tanah sebagai limpasan
permukaan (surface runoff) yang terkumpul di sungai yang akhirnya akan mengalir
ke laut kembali terjadi penguapan dan begitu seterusnya mengikuti siklus
hidrologi. (Anonim,2011)
Penyimpanan
air tanah besarnya tergantung dari kondisi geologi setempat dan waktu. Kondisi
tata guna lahan juga berpengaruh terhadap tampungan air tanah, misalnya lahan
hutan yang beralih fungsi menjadi daerah pemukiman dan curah hujan daerah
tersebut. Sebagai permulaan dari simulasi herus ditentukan penyimpangan awal (initial
storage).
B. Kebutuhan
air bagi Tanaman
Kebutuhan air
tanaman (crop water requirement) didefinisikan sebagai banyaknya air yang
hilang dari areal pertanaman setiap satuan luas dan satuan waktu, yang
digunakan untuk pertumbuhan, perkembangan (transpirasi) dan dievaporasikan dari
permukaan tanah dan tanaman. Kebutuhan air tanaman adalah transporasi.
Evapotranspirasi dipengaruhi oleh kadar kelembaban tanah, suhu udara, cahaya
matahari, dan angin. Evapotranspirasi dapat ditentukan dengan cara, yaitu (1) menghitung
jumlah air yang hilang dari tanah dalam jangka waktu tertentu, (2) menggunakan
factor-faktor iklim yang mempengaruhi evapotranspirasi, (3) menggunakan
Iysimeter (Hasan Basri Jumin, 2002).
C. Alat
Pengukur Curah Hujan
Kedua alat penakar
hujan otomatis diletakkan pada tempat terbuka. Jarak antara penakar hujan
150 meter dari tempat penelitian. Kedua tipping bucket berada pada ketinggian
15 meter dari permukaan tanah. Tipping bucket dihubungkan dengan sebuahdata logger (Delta-T
Devices Ltd.,Cambridge,UK) dengan interval 5 menit untuk mendapatkan data
secara terus menerus. Sebuah corong dan jerigen berukuran 65 Liter ditempatkan
pada daerah yang terbuka, dengan ketinggian 1 meter diatas permukaan tanah, dan
bersudut tidak lebih dari 45 derajat dari tajuk pada plot penelitian. Untuk
setiap kejadian hujan, pencatatan dilakukan setiap hari dari pukul 08.00 pagi
hingga selesai. Apabila pada pukul tersebut masih terjadi hujan, maka
pencatatan dilakukan setelah hujan benar-benar berhenti (Anonim, 2010).
Pada alat penakar
manual, untuk mendapatkan data curah hujan dalam satuan milimeter,
dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan curah hujan kotor (Pg).
Intersepsi diperkirakan dari hasil pengukuran hujan di tempat yang terbuka (
Gross Presipitation / Pg ), Air lolos ( Troughfall / Tf ), dan Aliran Batang (
Steamflow / Sf ). Selisih antara curah hujan di tempat terbuka, air lolos, dan
aliran batang merupakan besaran intersepsi hujan ( Ic ). Pemilihan vegetasi
yang digunakan untuk mengukur aliran batang pada plot penelitian berdasarkan
kelas diameter batang pohon. Pemilihan tersebut berdasarkan diameter pohon
diatas 10 cm (Anonim, 2008).
Alat
pengukur curah hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan yang terjadi
pada suatu daerah baik pedesaan, kecamatan, atau provinsi mengacu pada WMO
(World Meterological Organization). Dengan adanya alat pengukur curah hujan
dapat diketahui banyaknya curah hujan yang terjadi setiap waktu. Data curah
hujan dihasilkan otomatis dari alat pengukur curah hujan disimpan secara
real-time dengan menggunakan aplikasi berbasis open-source seperti java dan
system operasi IGOS (Edi Tanoe,2011)
D. Curah
Hujan
Curah hujan yaitu
jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur
banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian,
bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain adalah bentuk medan/topografi, arah lereng
medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angina
diatas medan datar. Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair
maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi (Handoko, 2003).
Hujan
yang jatuh ke bumi baik langsung menjadi aliran maupun tidak langsung yaitu
melalui vegetasi atau media lainnya akan membentuk siklus aliran air mulai dari
tempat tinggi (gunung, pegunungan) menuju ke tempat yang rendah baik di
permukaan tanah maupun di dalam tanah yang berakhir di laut (Anonim,2011).
Peranan
air dalam kehidupan sngat besar. Mekanisme kompleks kehidupan tidak mungkin
berfungsi tanpa kehadiran air. Bagian terbesar bumi dan makhluk hidup juga
terdiri air. Air yang berasal dari hujan merpakan fenomena alam yang paling
penting bagi terjadinya kehidupan di bumi. Butiran hujan selain membawa molekul
air juga membawa materi yang penting bagi kehidupan seperti pupuk bagi
tumbuhan. Mesikpun air hujan sangat penting bagi kehidupan. Namun, di pihak
lain Indonesia belum mampu mengamati fenomena banyaknya curah hujan yang
terjadi pada suatu tempat secara otomatis dan tercatat pada database. Akibatnya
data curah hujan tidak dapat di manfaatkan. (Anonim,2011)
E. Sifat
Hujan
Sifat hujan adalah
perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan
nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat. Sifat hujan
dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu:
1. Atas
normal (A) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata lebih besar dari
115%.
2. Normal
(N) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata antara 85%-115%.
3. Bawah
normal (BN) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata kurang dari
85%.(Anonim,2011).
F. Normal
curah hujan
1. Rata-rata
Curah Hujan Bulanan
Rata-rata Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata
curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
2. Normal
Curah Hujan Bulanan
Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata
curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
3. Standar
Normal Curah Hujan Bulanan
Standar Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai
rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun, dimulai
dari tahun 1901 s/d 1930, 1931 s/d 1960, 1961 s/d 1990 dan seterusnya.
Curah
hujan di hitung harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai dengan kebuuhan. Pembangunan
saluran drainase, selokan, irigasi, serta pengendalian banjir selalu
menggunakan data curah hujan ini, untuk mengetahui berapa jumlah hujan yang
pernah terjadi di suau tempat, sebagai perkiraan pembuatan besarnya saluran
atau sarana pendukung lainnya saat hujan sebesar itu akan datang lagi dimasa
mendatang(Bocah,2008).
G. Evaporasi
Evaporasi
(penguapan) terjadi Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan
molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air
tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak
terlihat di atmosfir. Hujan turun dari awan, adanya awan belum tentu
turunnya hujan. Hujan baru turun bila butir-butir air di awan bersatu menjadi
besar dan mempunyai daya berat yang cukup dan suhu di bawah awan harus lebih
rendah dari suhu awan itu sendiri, maka butir-butir air yang telah besar dan
berat jatuh sebagai hujan.
III.
METODOLOGI
A. Waktu
dan Tempat
Adapun Praktikum Agroklimatologi
Acara III. Penyajian dan interpretasi data meteorologi curah hujan dilaksanakan
pada Hari Senin, 7 Desember 2015 s/d Selasa, 22 Desember 2015 di Lingkungan
kampus dan Lab Tanah Agroteknologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
B. Bahan
Dan Alat
Bahan :
1. Alat
Pengukur Curah Hujan ( Barometer tipe Biasa )
2. Data
mentah dari pengamatan
Alat :
1. Kertas
Milimeter
2. Gelas
Ukur
3. Tali
Rapia
4. Gunting
5. Kayu
/ Bambu ( Panjang 1 meter )
6. Lem
/ Perekat
7. Alat
Tulis
C. Cara
Kerja
1. Menyiapkan
alat pengukur curah hujan dan perlengkapan tambahan.
2. Mencari
tempat / lapangan luas yang tidak ternaungi dan dataran yang tidak
bergelombang.
3. Memasang
alat pengukur curah hujan ( Ombrometer ) tipe biasa dengan ketinggian 1,5 meter
dari permukaan tanah.
4. Memasang
bambu atau kayu untuk menjadi tingang penyangga Ombrometer.
5. Menancapkan
Bambu atau kayu penyangga yang telah dipasang dengan Ombrometer kedalam tanah +
20-30 cm.
6. Mencoba
perlakuan pertama dengan mengisi air kedalam ombrometer lalu di keluarkan
melalui kran untuk mengetahui apakan Ombrometer dapat bekerja dengan baik atau
tidak.
7. Setelah
pengecekan selesai maka tinggal mengamati Curah hujan setiap hari pada pukul
08.00 WIB s/d Selesai.
8. Mencatat
hasil pengamatan jika hari sebelumnya telah turun hujan dan membuat tabel
pengamatan.
9. Menganalisa
Hasil pengamatan dan membuat laporan praktikum.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Praktikum
Tabel. 1 Pengamatan Intensitas Curah
Hujan Harian bulan Desember 2015
|
||||||||||
No
|
Hari / Tanggal
|
Volume Curah Hujan
|
Tinggi Curah Hujan
|
Keterangan
|
||||||
( ml )
|
(mm )
|
|||||||||
1
|
Selasa, 8 Des 2015
|
5
|
5
|
Curah Hujan Rendah
|
||||||
2
|
Rabu, 9 Des 2015
|
310
|
310
|
Curah Hujan Tinggi
|
||||||
3
|
Kamis, 10 Des 2015
|
Tidak ada Hujan
|
Tidak ada Hujan
|
-
|
||||||
4
|
Jum'at, 11 Des 2015
|
25
|
25
|
Curah Hujan Rendah
|
||||||
5
|
Sabtu, 12 Des 2015
|
Tidak ada Hujan
|
Tidak ada Hujan
|
-
|
||||||
6
|
Minggu, 13 Des 2015
|
Tidak ada Hujan
|
Tidak ada Hujan
|
-
|
||||||
7
|
Senin, 14 Des 2015
|
Tidak ada Hujan
|
Tidak ada Hujan
|
-
|
||||||
8
|
Selasa, 15 Des 2015
|
353
|
353
|
Curah Hujan Tinggi
|
||||||
9
|
Rabu, 16 Des 2015
|
312
|
312
|
Curah Hujan Tinggi
|
||||||
10
|
Kamis, 17, Des 2015
|
132
|
132
|
Curah Hujan Sedang
|
||||||
11
|
Jum'at, 18 Des 2015
|
9
|
9
|
Curah Hujan Rendah
|
||||||
12
|
Sabtu, 19 Des 2015
|
5
|
5
|
Curah Hujan Rendah
|
||||||
13
|
Minggu, 20 Des 2015
|
10
|
10
|
Curah Hujan Rendah
|
||||||
14
|
Senin, 21 Des 2015
|
310
|
310
|
Curah Hujan Tinggi
|
||||||
15
|
Selasa, 22 Des 2015
|
7
|
7
|
Curah Hujan Rendah
|
||||||
|
Rata-rata Harian
|
134,36 ml
|
134,36 mm
|
Atas Normal
|
||||||
|
||||||||||
B. Pembahasan
Curah hujan yaitu
jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk
mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam
harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah bentuk medan/topografi,
arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan
angina diatas medan datar. Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk
cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi (Handoko,
2003).
Sifat hujan adalah
perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan
nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat. Sifat hujan
dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu:
1. Atas
normal (A) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata lebih besar dari
115%.
2. Normal
(N) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata antara 85%-115%.
3. Bawah
normal (BN) yaitu, Jika nilai perbandingan terhadap rata-rata kurang dari
85%.(Anonim,2011).
Normal curah hujan
1. Rata-rata
Curah Hujan Bulanan
Rata-rata Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata
curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.
2. Normal
Curah Hujan Bulanan
Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai rata-rata
curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.
3. Standar
Normal Curah Hujan Bulanan
Standar Normal Curah Hujan Bulanan adalah nilai
rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun, dimulai
dari tahun 1901 s/d 1930, 1931 s/d 1960, 1961 s/d 1990 dan seterusnya.
Dari hasil
pengamatan curah hujan harian selama 2 minggu didapatkan hasil bahwa ada
beberapa hari hujan dengan intensitas tinggi, sedang dan rendah. Ini menunjukan
bahwa ada faktor yang menyebabkan hal itu bisa terjadi, jika melihat dari teori
yang ada menurut ( handoko,2003 ) bahwa Faktor yang menyebabkan terjadinya
hujan adalah Letak geografi, ketinggian tempat dan arah angin. Namun jika di
lihat dari hasil pengamatan adapun faktor lain seperti Perubahan Suhu yang
drastis, Temperatur, kelembaban yang rendah dan Arah angin yang membuat
terbentuk dan terbawanya awan yang diawali dengan terjadinya evaporasi kemudian
membentuk molekul dan terbentuk uap sehingga menjadi gumpalan awan kemudian
terbawa oleh angin dan karna pengaruh suhu yang tinggi mengakibatkan terjadinya
hujan. Tinggi dan rendahnya hujan tergantung dari Berat massa dari uap yang
terkumpul menjadi awan.
Air hujan yang
turun dapat difungsikan sebagai pengairan dilahan pertanian untuk budidaya
tanaman, namun jika turunnya hujan tidak sesuai kehendak atau diwaktu yang
tidak tepat dan bahkan sampai menyebabkan bencana alam maka hal tersebut sangat
merugikan para peani. Untuk itu perlunya pengamatan dan menganalisis tentang
curah hujan dan pemanfaatannya.
Alat untuk mengkur
curah hujan dalam praktikum ini adalah menggunakan Ombrometer tipe standar (
Manual ). Pengamatan dilakukan secara manual pada pukul 08.00 pagi setiap
harinya. Di dapatkan hasil rata-rata pengukuran sebesar 134, 36 mm yang berarti
curah hujan termasuk hujan normal, kondisi ini terjadi dipengaruhi oleh
suhu,temperatur udara,kelembaban,arah angin sehingga curah hujan dapat berubah
volumenya. Namun data ini tidak dapat menjadi suatu acuan untuk menyatakan
bahwa didaerah tempat praktikum Agroklimatologi pengamatan Curah Hujan tinggkat
dari curah hujan adalah normal. Tetapi data ini dapat dijadikan sebagai bukti
bahwa ada keterkaitan antara Curah Hujan dan faktor iklim lainnya dan sebagai
dasar perkiraan untuk menentukan apakah curah hujan selanjutnya akan lebih
banyak atau sebaliknya.
Maka dari itu
diharapkan faktor iklim ini dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu analisa baik
itu kapan datangnya musim hujan dan musim kemarau. Sehingga para petani tidak
kebingungan dan khawatir jika ingin bercocok tanaman.
V.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum
Agroklimatologi acara Penyajian dan interpretasi data meteorologi curah hujan
dapat di simpulkan bahwa :
1. Dalam
mengalalisis data meteorologi diperlukan data yang sangat banyak dari
setidaknya memiliki data pengamatan minimal 5 tahun sebelumnya, data tersebut
dapat didapatkan dari Badan Meteorologi Komunikasi dan Geofisika atau stasiun
pengamatan lainnya, sehingga ketika melakukan pengamatan dalam waktu singkat
bisa mendapatkan hasil yang cukup akurat atau pembanding untuk menarik
kesimpulan.
2. Cara kerja dari alat ukur curah hujan sangat
sederhana baik tipe manual ataupun otomatis, dimana kedua tipe ini yang
membedakan hanyalah pada presisi keakuratan data yang didapatkan. Alat ukur
curah hujan tipe manual dilakukan dengan cara membuka kran air setiap harinya
pada pukul 07.00 pagi dan mencatat hasilnya lalu baru bisa diolah datanya. Sedangkan
tipe otomatis tidak perlu melakukan hal yang dilakukan pada tipe manual, yaitu
dengan melihat data yang tertera dalam komputer yang telah terhubung langsung
dengan alat Ombograf. Adapun cara kerjanya ialah dengan sistem jungkit atau
penghitung otomatis didalam Ombograf dengan ketelitian masing-masing alat yang
nanti data tersebut akan muncul dikomputer yang telah terhubung dengan alat
Ombograf. Sehingga lebih meringkan pengerjaan dan pengolahan data pun lebih
cepat.
3. Intensitas
curah hujan yang berlebih sangat buruk untuk lahan pertanian, terlebih sampai
menyebabkan banjir. Namun kekurangan air dapat menurunkan hasil produksi. Oleh
karna itu Curah hujan sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan lahan
pertanian yang membutuhkan air dalam jumlah besar. Sehingga para pengamat harus
selalu memberikan data yang aktual tentang perkiraan cuaca kepada masyarakat
agar dalam melakukan aktivitas seperti dibidang pertanian akan lebih terbantu
dalam hal menangani dan mengelola ketersediaan air.
D
A F T A R P U S T A K A
Anonim,
2010. Cuaca Iklim, www.wikipedia/cuacaiklim.menlh.co.id. Diakses pada tanggal ( 10 Januari 2016 ).
Anonim, 2008. Curah
Hujan , www.wikipedia/hujan.menlh.go.id. Diakses pada
tanggal ( 10 Januari 2016 ).
Asnawi Marjuki,. (1993). Hidrologi
Teknik. Jakarta: Erlangga.
Handoko, 2003, Klimatologi Dasar, Bogor:
FMIPA-IPB.
Ismail, Gazali,
1989, Ekologi Tumbuhan dan Tanaman Pertanian. Padang: Angkasa Raya.
Jumin, Hasan Basri, 2002, Dasar-Dasar Agronomi,
Jakarta: PT. Rajagrafindo.
Karim, K. 1985.
Diktat Kuliah Dasar-Dasar Klimatologi. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Sutedjo, Mul
Suryani dan Kartasapoetra. 2005. Pengantar Ilmu Tanah. PT RINEKA CIPTA,
Jakarta.
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan. Jakarta
Saya akan mencadangkan sesiapa yang mencari Pinjaman Perniagaan untuk Le_Meridian mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulakan perniagaan Quilting saya dan ia adalah pantas Apabila mendapatkan pinjaman dari mereka itu mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka boleh membiayai sehingga $ 500,000.000.00 (Lima Hundred Million Dolar) di mana-mana rantau di dunia selagi ada 1.9% ROI boleh dijamin pada projek-projek.Prosesnya cepat dan terjamin. Ia pastinya pengalaman yang positif.Buat penipu di sini dan hubungi Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika anda mencari pinjaman perniagaan.
BalasHapusSalam semuanya !!
BalasHapusSaya hanya memiliki kesaksian singkat untuk dibagikan kepada Anda semua.
Nama saya Endang Shut dari Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya mengalami kesulitan keuangan, dan dalam keputus-asaan, saya ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Mrs. REBACCA ALMA yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp.950.000.000 Sembilan Ratus lima puluh Juta dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau kesulitan, Semuanya berjalan dengan baik dan lancar dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya ajukan dikirim langsung ke akun saya tanpa penundaan atau ketidaknyamanan. Karena saya berjanji kepadanya bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman yang dapat diandalkan dalam bentuk apa pun, silakan hubungi dia melalui email langsungnya: rebaccaalmaloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email endangshut2@gmail.com saya.
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan yang merupakan pembayaran cicilan bulanan. Saya berharap Anda juga menghubungi REBECCA ALMA LOAN COMPANY. Tuhan memberkati kalian semua