Minggu, 25 Desember 2016

ACARA I. Identifikasi Hama dan Musuh Alami Kacang Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU HAMA PENYAKIT DAN GULMA
ACARA I. PENGENALAN ORGANISME HAMA DAN KERUSAKANNYA

 





Disusun Oleh:
Agus Ardianto 14011064
Marselinus Nong Maloe 14011042
Jarmadi 14011050
Johan iwansyah 14011044
Alionsius Natalis Rianto 14011022
Kason Wakerkwa 14011018

Senin, 6 Juni 2016

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2016


KATA PENGANTAR
http://jolim.blogdetik.com/files/2011/07/bismillahirrahmanirrahim.jpeg
            Puji syukur kami khaturkan kepada Allah SWT. Karena dengan rahmat dan kasih sayang-Nya kami dapat menyelasaikan Laporan Praktikum Ilmu Hama Penyakit Gulma ini dari awal Praktikum hingga penyelesaian Laporan Praktikum. Adapun pelaksanaan Kegiatan Praktikum ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Dan tempat pelaksanan Praktikum ini di Laboratorium Agroteknologi dan Kebun Percobaan Gunung Bulu Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Tidak lupa juga kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kami yang pertama kepada Kepada Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan dukungan doa dalam pelaksanaan kuliah,kemudian kepada Ibu  selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum Ilmu Hama Penyakit Gulma. kepada seluruh teman-teman Agroteknologi yang sudah bekerjasama dalam menyelesaikan Praktikum hingga Penyelesaian Laporan. Dan juga seluruh orang yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang membantu melancarkan Proses Praktikum hingga Akhir.
Demikian hal yang bisa kami sampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama dan tempat. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
                                                                        Yogyakarta, 6 Juni 2016
Penulis,

Agus Ardianto
( Ketua Praktikum )

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ 20
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
A.   Gambar 01. Pengamatan Belalang Hijau padakacang tanah................ 8
B.   Gambar 02.Pengamatan Belalang Kayu pada kacang tanah................. 9
C.  Gambar 03. Pengamatan Kepik Hijau Pada kacang tanah.................. 10
D.  Gambar 04. Pengamatan Kepik Coklat pada kacang tanah................. 11
E.   Gambar 05. Pengamatan Kepik Dewasa pada tanaman k. tanah........ 12
F.   Gambar 06. Pengamatan Musuh alami serangga pada kacang tanah. 13
G.  Gambar 07. Pengamatan Kumbang Koksi pada Kacang Tanah.......... 14
H.  Gambar 08. Pengamatan Lalat Hijau pada Kacang Tanah................. 15
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.  Latar Belakang........................................................................................ 1
B.  Tujuan Praktikum.................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 2
BAB III METODELOGI............................................................................... 6
A.  Waktu dan Tempat.................................................................................. 6
B.  Alat dan Bahan........................................................................................ 6
C.  Cara Kerja................................................................................................ 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 8
A.  Hasil Praktikum....................................................................................... 8
B.  Pembahasan........................................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN............................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 19

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hama merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang umumnya berupa binatang ataupun sekelompok binatang yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya dan menimbulkan terjadinya kerugian secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas ambang ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik), inang yang diserang, gejala serangan, mekanisme penyerangan termasuk tipe alat makan serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian.
Dengan demikian, pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap beberapa hal diatas terkait dengan hama termasuk tipe alat makan, gejala, kerusakan serta  tanda – tanda yang timbul dan terjadi akibat adanya serangan hama. Agar pemahaman mengenai persoalan tersebut bisa diperoleh dengan baik.

B.     Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum acara I. Pengenalan Organisme Hama dan Kerusakannya adalah sebagai berikut  :
1.      Mengetahui gejala tanaman yang terserang seluruh hama, baik pada tanaman semusim, tanaman keras maupun bahan simpanan.
2.      Mengetahui serangan hama penyebab kerusakan, ordo, tipe alat mulut, tipe metamorfosis dan stadia menyeng.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Hama, Gejala, Kerusakan dan Tanda
1.      Hama
Hama adalah binatang atau sekelompok binatang yang menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya dan menyebabkan kerugian secara ekonomis. (Anonymous ,2012)
2.       Gejala
Gejala adalah adanya suatu perubahan yang terjadi pada suatu tanaman akibat serangan hama. (Anonymous, 2012)
Gejala adalah adanya tanda – tanda ketika hama menyerang tanaman budidaya. (Anonymous, 2012)
3.      Kerusakan
Kerusakan adalah kehilangan yang dirasakan oleh tanaman akibat serangan OPT antara lain dalam bentuk penurunan kuantitas dan kualitas produksi. (Anonymous, 2012)
4.      Tanda
Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya. (Anonymous, 2012)
B.     Tipe mulut serangga dan gejala kerusakannya
1.      Tipe alat mulut menggigit mengunyah
Jenis alat mulut ini terdiri atas sepasang bibir, organ penggiling untuk menyobek dan menghancur serta organ tipis sebagai penyobek. Makanan disobek kemudian dikunyah lalu ditelan. Secara struktural alat makan jenis ini terdiri dari:
a.       Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
b.      Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
c.       Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
d.      Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
e.       Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
f.       Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.
Identifikasi berdasarkan gejala serangannya yakni dengan memperhatikan tipe alat mulut menggigit dan mengunyah maka akan ditemukan bagian tanaman yang hilang, apakah dimakan, digerek atau digorok. Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.
2.      Tipe alat mulut meraut dan menghisap
Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu. Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga. Hama ini meraut jaringan hingga keluar cairan , cairan ini kemudian dihisap paruh konikal. Jaringan yang terserang cenderung berwarna putih atau belang yang kemudian tampak mengerut.
3.      Tipe alat mulut menjilat mengisap (Sponge)
Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah. Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum. Ujung dari labium ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum. Bahan pangan padat menjadi lembek dan busuk akibat ludah yang dikeluarkan hama ini untuk melunakkan makanan, kemudian baru dihisapnya. 
4.      Tipe Alat Mulut Mengisap
Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung. Biasanya dimiliki oleh imago dari ordo lepidoptera. Serangga dewasa umumnya bukan merupakan hama yang bertindak sebagai hama adalah serangga yang mempunyai alat mulut mengunyah pada stadia larva.
5.      Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap
Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera). Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi menjadi selongsong stilet. Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah. Serangga hama dengan tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap gejala serangan yang ditimbulkan yaitu pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada bagian tanaman yang diserangnya. (Gendroyono, 2006)



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
           Praktikum Ilmu Hama Penyakit dan Gulma pada acara Pengenalan Organisme Hama dan Kerusakannya ini dilakuakan di Kebun Percobaan UPT Gunung Bulu dan Laboratorium Agronomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada Bulan Mei 2016 pukul 07.00 WIB s/d selesai.
B.       Alat dan Bahan 
a.    Alat
1.         Botol / Plastik
2.         Jaring
3.         Alat Tulis
b.   Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah semua jenis hama yang telah didapatkan dan mengidentifikasi untuk menentukan klasifikasinya.
C.      Cara kerja
1.      Identifikasi jenis-jenis hama yang terlihat di agroekosistem.
2.      Kelompokan, gambar dan deskripsikan hama – hama yang teramati.
3.      Berilah keterangan gambar dan tulislah :
a.  Nama Spesies
b. Nama Family
c.  Nama Ordo dan Kelas Hama
Dan khusus untuk golongan serangga tambahkan :
d. Tipe Metamorfosis serangga hama
e.  Stadia menyerang hama yang menyerang tanaman
f.   Tipe alat mulut serangga
4.      Gambar dan deskripsikan tanaman / bahan yang terserang hama.
5.      Beri keterangan gambar dan lengkapi dengan :
a.  Nama Spesies Tanaman
b.  Nama Family
c.  Bagian tanaman yang merupakan hasil utama
d. Bagian tanaman yang terserang
6.      Buatlah laporan sementara di laboratorium dan mintalah pengesahan laporan sementara dari asisten praktikum.
7.      Buatlah laporan resmi dirumah dengan diketik.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
1.      Jenis Hama
a.       Belalang Hijau ( Atractomorpha Crenulata )
                       
Gambar 01. Foto Pengamatan Belalang Hijau pada kacang tanah
·         Klasifikasi :
-          Kingdom    : Animalia
-          Filum          : Arthropoda
-          Kelas           : Insekta
-          Ordo           : Orthoptera
-          Famili          : Pyrgomorphidae
-          Genus         : Atractomorpha
-          Spesies        : Atractomorpha Crenulata
·         Metamorfosis : Sederhana ( Paurometabola )
·         Stadia Menyerang : Belalang hijau menyerang pada stadia pra dewasa
·         Status Hama : Belalang hijau merupakan Hama pada Kacang tanah karena memakan bagian daun sehingga menyebabkan daun robek atau rusak.
·         Deskripsi : Tubuh terdiri atas : Caput, Toraks, dan Abdomen Tubuh berwarna Hijau.Merupakan serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola).
b.      Belalang Kayu ( Valanga Nigricornis )
               
    Gambar 02. Foto Pengamatan Belalang Kayu pada kacang tanah
·         Klasifikasi :
-          Kingdom    : Animalia
-          Filum          : Arthropoda
-          Kelas           : Insekta
-          Ordo           : Orthoptera
-          Famili          : Acididae
-          Genus         : Valanga
-          Spesies        : Valanga Nigricornis
·         Metamorfosis : Tidak Sempurna
·         Stadia Menyerang : Pra Dewasa dan Dewasa
·         Status Hama : Belalang kayu merupakan Hama pada kacang tanah karena memakan daun muda sehingga ketika daun mekar sempurna akan terlihat seperti bekas gigitan dari belalang kayu.
·         Deskripsi : Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga, belalang dapat mendengar.

c.       Kepik Hijau ( Nezara Viridula )
       
Gambar 03. Foto Pengamatan Kepik Hijau Pada kacang tanah
·         Klasifikasi :
-          Kingdom    : Animalia
-          Filum          : Arthropoda
-          Kelas           : Insekta
-          Ordo           : Hemiptera
-          Famili          : Pentatominae
-          Genus         : Nezara
-          Spesies        : Nezara Viridula
·         Metamorfosis : Sempurna
·         Stadia Menyerang : Hama ini menyang pada stadia imago
·         Status Hama : Kepik hijau merupakan Hama pada jenis kacang-kacangan, biasanya banyak dijumpai pada kacang hijau atau kedelai.
·        Deskripsi : Morfologi kepik (Nezara viridula) termasuk ordo serangga Hemiptera yang mempunyai bentuk badan lonjong, berwarna hijau dan bagian belakang berwarna hitam, mempunyai kaki 3 pasang, antenna pendek, dan setengah sayap. Kepik (Nezara viridula) merupakan serangga dengan tipe perkembangan paurometabola yang mempunyai tipe alat mulut menusuk-menghisap menyerang buah pada tanaman.

d.      Kepik Coklat ( Riptortus Linearis )
Gambar 04. Foto Pengamatan Kepik Coklat pada kacang tanah
·        Klasifikasi :
-          Kingdom    : Animalia
-          Filum          : Arthropoda
-          Kelas           : Insekta
-          Ordo           : Hemiptera
-          Famili          : Coreoidae
-          Genus         : Riptortus
-          Spesies        : Riptortus Linearis
·        Metamorfosis : Paurometabola 
·        Stadia Menyerang : Menyerang pada stadia Nimfa Instar ke dua dimana Kepik menyerang dengan  cara menghisap polong sehingga menjadi kosong atau kempis (biji tidak terbentuk) dan polong muda akan gugur. Sedangkan polong tua yang diserang kepik ini menyebabkan biji keriput dan berbintik-bintik kecil berwarna hitam, selanjutnya biji tersebut akan membusuk.
·        Status Serangga : Kepik coklat merupakan jenis hama pada kacang tanah
·        Deskripsi : Kepik polong kedelai Riptortus linearis memiliki tipe metamorfosis paurometabola yaitu terdiri dari telur, nimfa, dan imago. Telur R. linearis berbentuk bulat dan berwarna coklat. Siklus hidup Riptortus linearis meliputi stadium telur, nimfa yang terdiri atas lima instar, dan stadium imago. Imago berbadan panjang dan berwarna kuning kecokelatan dengan garis putih kekuningan di sepanjang sisi badannya.
e.       Kepik Coklat ( Riptortus Linearis )
 
                               a                                                          b
Gambar 05. Foto Pengamatan Kepik Coklat ( a ) Imago, dan ( b ) Dewasa pada tanaman kacang tanah.
·        Klasifikasi :
-          Kingdom    : Animalia
-          Filum          : Arthropoda
-          Kelas           : Insekta
-          Ordo           : Hemiptera
-          Famili          : Coreoidae
-          Genus         : Riptortus
-          Spesies        : Riptortus Linearis
·        Metamorfosis : Paurometabola 
·        Stadia Menyerang : Imago dan Dewasa
·        Status Serangga : Kepik coklat merupakan jenis hama pada kacang tanah
·        Deskripsi : Ciri khas serangga ini terdapat pada stadia imago, yaitu adanya garis putih kekuningan pada sepanjang sisi badannya. Imago Riptortus linearis bertubuh memanjang dan berwarna kuning coklat. Jumlah imago yang hidup sebanyak 50 ekor. Imago memiliki sayap sehingga bisa terbang. Perbedaan antara imago jantan dan betina dapat terlihat pada bagian abdomen. Pada abdomen betina terdapat garis segitiga berwarna putih, sedangkan pada jantan hanya ada garis memanjang berwarna putih. Jika sudah berisi telur, serangga betina memiliki abdomen yang membesar dan menggembung pada bagian tengah, sedangkan abdomen jantan lurus ke belakang. Rata-rata lama stadium imago adalah 29,3 ± 13,75 hari. Lama perkembangan Riptortus linearis dari telur hingga imago membutuhkan waktu 64,48 hari.
2.      Jenis Musush Alami
a.       Laba –Laba ( Lycosa sp )
Gambar 06. Foto Pengamatan Musuh alami serangga pada kacang tanah.
·        Klasifikasi :
-          Filum          : Artrhropoda
-          Kelas           : Arachnida
-          Ordo           : Araida
-          Famili          : Lycosidae
·        Metamorfosis : Sempurna
·        Stadia Menyerang : Pra Dewasa dan Dewasa
·        Status Serangga : Laba-laba merupakan musuh alami dari serangga-serangga kecil seperti kutu putih, belalang dan kepik.
·        Deskripsi : Ciri-ciri spesimen : Laba - laba ini mempunyai ukuran 7 - 10 mm, merupakan hewan berbuku-buku, , pada tungkai terdapat duri - duri yang panjang dengan mata berbentuk segi enam, matanya berwarna gelap (hitam). Laba - laba ini merupakan laba - laba aktif yang memburu mangsanya. Mangsa/ inang adalah aphid sp dan kutu daun.
b.      Kumbang Koksi ( Coccinella Tranversalis )
Gambar 07. Foto Pengamatan Kumbang Koksi pada Kacang Tanah
·        Klasifikasi :
3.      Kingdom    : Animalia
4.      Filum          : Arthropoda
5.      Kelas           : Insekta
6.      Ordo           : Coleoptera
7.      Famili          : Coccinellidae
8.      Spesies        : Coccinella. Transversalis
·        Metamorfosis : Sempurna
·        Stadia Menyerang : Kumbang koksi menyerang kutu daun dan serangga kecil pada saat masa dewasa.
·        Status Serangga : Kumbang Koksi Merupakan Musuh alami dari hama kutu putih dan serangga kecil pada kacang tanah.
·        Deskripsi : Kumbang koksi memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di punggungnya. Mayoritas dari kumbang koksi adalah karnivora pemakan hewan-hewan kecil penghisap tanah, seperti kutu daun. Kumbang koksi makan dengan cara menghisap cairan tubuh yang dimiliki oleh mangsanya. Tetapi adapula jenis kumbang yang memakan daun, misalanya Epilachna admirabilis yang diketahui sebagai pemakan daun.
c.       Lalat Hijau ( )
Gambar 08. Foto Pengamatan Lalat Hijau pada Kacang Tanah
·        Klasifikasi :
·        Metamorfosis :
·        Stadia Menyerang :
·        Status Serangga :
·        Deskripsi :


B.       Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pengenalan jenis hama dan musuh alami pada kacang tanah serta kerusakan yang terjadi pada tanaman, adapun jenis hama ialah pada jenis serangga atau pada kelas insekta. Status hama ini diberikan pada beberapa serangga yang menyebabkan kerusakan pada bagian tanaman seperti Daun yang sobek atau berlubang, bunga yang rontok dan lain-lain. Adapun jenis serangga yang menyerang tanaman dan kami sepakat bahwa serangga tersebut berstatus hama pada tanaman seperti Kepik, Belalang, Kutu, Ulat dimana kebanyakan serangga ini menyerang dari fase awal, pra dewasa dan fase dewasa.
Sumber awal serangga ini muncul diakibatkan lingkungan yang dipakai dalam praktikum juga dipakai oleh beberapa mahasiswa lain yang melakukan penelitian dan praktikum dan menggunakan jenis tanaman yang sama yaitu tanaman Legum atau kacang – kacangan. Seperti Kacang hijau, kedelai, adapun jenis lain seperti bawang merah, kedelai melon dan lain-lain. Hal ini menyebabkan terjadinya variasi dalam kemunculan hama dalam tanaman kacang tanah yang kami amati. Sehingga serangga yang ada pada bedengan yang kami amati mendapati serangan dari berbagai jenis serangga yang mungkin pada umumnya tidak menyerang kacang tanah seperti Kepik Hijau yang sering menyerang kacang hijau bukan kacang tanah. Namun karna masa penelitian telah selesai sehingga hama pada kacang hijau beralih pada kacang tanah yang kami tanam.
Adapun jenis serangga seperti belalang juga merupakan hama yang sebenarnya hama yang berasal dari tanaman padi disekitar kebun UPT Gunung Bulu yang kemudian masuk dalam lahan praktik kami. Yang menyebabkan kerusakan pada bagian daun-daun muda lebih besar. Dari jenis serangga yang ada kebanyakan memiliki tipe mulut Penggigit penghisap dan penggigit pengunyah.
Selain hama, juga didapati beberapa musuh alami dari hama itu sendiri karena keberadaan musuh alami ini didukung oleh jumlah populasi dari hama itu sendiri cukup besar sehingga membuat Serangga jenis Kumbang, Laba-laba dan lalat hijau juga hinggap atau berada dalam bedengan kacang tanah. Serangga ini tergolong musuh alami karena serangga ini memiliki sifat Predator yaitu memangsa dari serangga-serangga kecil dan hal ini sangat membantu peran dari pengendalian hama itu sendiri. Namun bukan berarti Status Serangga ini tidak dapat berubah menjadi hama, justru ketika jumlah dari predator lebih banyak dari pada hama maka bukan tidak mungkin Serangga tersebut berubah statusnya menjadi hama pada tanaman.
            Namun perlu kita ketahui bahwa dalam menentukan status serangga dapat kita tentukan dari beberapa hal seperti :
1.      Jumlah dari serangga pada setiap bedengan
2.      Dampak yang diberikan terhadap tanaman, jika berdampak negatif maka serangga tersebut tergolong hama dan sebaliknya.
3.      Serangga yang mengkonsumsi atau mendapatkan makanan dari tumbuhan maka lebih besar peluangnya menjadi hama dari pada musuh alami.
4.      Musuh alami serangga umunya bersifat predator
Segingga dalam praktikumm kali ini hanya sebatas menggolongkan serangga yang didapati termasuk dalam golongan hama atau musuh alami yang didasari dari sifat dan dampak yang diberikan terhadap tanaman itu sendiri.
Pada umunya dalam melakukan budidaya tanaman jenis hama yang datang akan tergantung dari jenis tanaman itu sendiri, jika melakukan budidaya tanaman dengan jenis tanaman legum maka serangga yang berpotensi menjadi hama adalah jenis Belalang, kepik, wereng, ulat, kutu dan lain-lain. Sedangkan jika melakukan budidaya jenis tanaman tahunan atau tanaman kayu seperti, Karet, sawit, Jati, Sengon, maka jenis hama yang muncul juga akan berbeda seperti Tikus, Kumbang badak, Monyet, tupai ( Bajing Lompat ) dan lain – lain , yang mana dalam penanganan dan pengendalian juga akan berbeda. Yang jelas dalam penanganan hama harus memperhatikan batas ambang ekonomi sehingga penanganan akan lebih tepat dan efisien.


BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum Pengenalan Organisme Hama dan kerusakannya , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Gejala umum yang terjadi pada bagian tanaman yang terserang adalah bagian Daun ( Muda atau Tua ) , polong dan bunga memiliki gejala seperti : Daun sobek atau tidak utuh dan polong berlubang.
2.      Jenis hama dan kerusakannya :
a.         Kepik Coklat ( Pra dewasa dan Dewasa )
Memiliki metamorfosis sempurna dengan tipe alat mulut penggigit pengunyah dan menyebabkan daun berlubang, warna kekuningan dan layu.
b.        Belalang Hijau dan Belalang Kayu
Memiliki metamorfosis tidak sempurna dengan tipe alat mulut penggigit pengunyah dan menyebabkan bagian daun muda rusak.
3.      Jenis Musuh alami :
a.         Kumbang koksi yang Memangsa kutu putih dan semut.
b.        Laba – laba yang memangsa kepik dan belalang kecil.
c.         Lalat hijau yang memangsa kutu putih, aphis, dan serangga kecil lainnya.



DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa, 2012. Pengertian Hama, gejala , Kerusakan dan Tanda. http://laporanpraktikumpertanian.blogspot.com/ (diunduh tanggal 30 Mei     2016 )
Anonymousb, 2012. Tipe mulut serangga. http://majalahserangga.wordpress.com/2011/08/05/mengenal-alat-mulut-serangga/ ( Diakses pada tanggal 30 Mei 2016 ).
Anonymousc, 2012. Gambar serangga hama dan inang. http://google.image.com/ ( Diakses pada tanggal 30 Mei 2016 ).
Gendroyono, Heru. 2006. Perlindungan Tanaman. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura : Kalimantan Timur

 Pasaribu,D. 2015. Kepik / Kumbang koksi.: Indonesia


( Diakses pada tanggal 30 Mei 2016 ).